Skip to content
Home » Mengatasi Impostor Syndrome, Penghambatmu di Dunia Kerja

Mengatasi Impostor Syndrome, Penghambatmu di Dunia Kerja

Ekspresi muka sedih

Pernahkah kamu merasa tidak kompeten dibandingkan dengan rekan kerja lain? Meragukan kemampuan diri sendiri meskipun sudah sesuai dengan ekspektasi? Jika ya, kamu mungkin mengalami impostor syndrome.

Impostor syndrome adalah pola pikir yang membuat kamu meragukan pencapaian dan kesuksesanmu sendiri. Kamu merasa tidak pantas mendapatkannya dan takut ketahuan sebagai penipu.

Meskipun bukan gangguan mental, impostor syndrome dapat menimbulkan kegelisahan, kegugupan, dan pikiran negatif. Bahkan, depresi dan kecemasan bisa muncul karenanya.

Penderita impostor syndrome merasa pencapaiannya adalah kebetulan dan bukan hasil kerja kerasnya. Mereka juga takut jati diri mereka terbongkar dan dianggap penipu.

Kamu tidak sendirian jika mengalami impostor syndrome di dunia kerja. Penelitian tahun 2019 menunjukkan bahwa 9-82% pekerja mengalaminya. Berbagai profesi, mulai dari lulusan baru hingga eksekutif, bisa mengalaminya.

Tanda-Tanda Impostor Syndrome

Berikut ini tanda-tanda impostor syndrome yang umum terjadi:

  • Sering meragukan kemampuan diri sendiri
  • Menghubungkan kesuksesan dengan faktor eksternal
  • Tidak mampu menilai kompetensi diri secara objektif
  • Merasa takut gagal
  • Kecewa dan frustrasi saat tidak memenuhi standar
  • Membebani diri sendiri
  • Menyabotasi kesuksesan diri
  • Mengejar pencapaian secara berlebihan

Karena itu, penderita impostor syndrome akan memotivasi diri untuk bekerja lebih keras dan memenuhi standarnya sendiri agar tidak dianggap penipu.

Baca juga: Menulis, Salah Satu Sarana Self-Healing yang Ampuh

Tipe-Tipe Impostor Syndrome

Terdapat beberapa tipe impostor syndrome, yaitu:

The Perfectionist

Perfeksionis percaya bahwa semua pekerjaan harus sempurna. Kesalahan sekecil apapun membuat mereka merasa tidak kompeten dan diragukan orang lain.

The Expert

Tipe ini merasa harus menjadi ahli di bidangnya. Mereka merasa seperti penipu karena tidak mengetahui semua hal yang seharusnya dikuasai.

The Natural Genius

Tipe ini merasa harus bisa menjawab, melakukan sesuatu dengan benar, atau menguasai suatu keterampilan dengan cepat. Jika tidak, mereka merasa seperti penipu.

The Soloist

Tipe ini merasa harus mencapai sesuatu sendiri tanpa bantuan. Mereka mempertanyakan kemampuan dan kompetensi diri karena merasa tidak bisa meraih sesuatu dengan usaha sendiri.

The Superperson

Tipe ini merasa harus menjadi pekerja keras dan mencapai kesuksesan tertinggi. Jika tidak, mereka merasa seperti penipu.

Cara Mengatasi Impostor Syndrome

Meskipun bukan gangguan mental, impostor syndrome bisa menghambat kemajuanmu di dunia kerja. Untuk itu, kamu perlu tahu cara mengatasinya.

Berikut beberapa tipsnya:

Akui dan Pahami Perasaanmu

Langkah pertama adalah mengakui dan memahami bahwa kamu mengalami impostor syndrome. Hal ini bisa membantumu untuk:

  • Merasa tidak sendirian: Banyak orang, bahkan yang sukses, mengalami impostor syndrome.
  • Memahami pemicunya: Apa yang biasanya membuatmu merasa seperti penipu? Adakah situasi atau tugas tertentu yang memicunya?
  • Menerima perasaanmu: Perasaan ini adalah bagian dari dirimu dan tidak perlu dilawan.

Tantang Pikiran Negatifmu

Saat impostor syndrome muncul, tantanglah pikiran negatifmu dengan pertanyaan-pertanyaan berikut:

  • Apakah ada bukti objektif yang mendukung perasaanku?
  • Apakah orang lain melihat situasiku sama?
  • Apakah aku terlalu keras terhadap diriku sendiri?
  • Apa pencapaianku yang menunjukkan bahwa aku kompeten?

Fokus pada Kemampuanmu

Alih-alih fokus pada kekuranganmu, fokuslah pada kekuatan dan kemampuanmu. Buatlah daftar pencapaianmu dan ingatkan dirimu tentang semua hal yang telah kamu capai.

Bersikap Baik pada Diri Sendiri

Berhentilah menjadi perfeksionis dan kritikus diri sendiri. Setiap orang membuat kesalahan, dan itu wajar. Belajarlah untuk menerima dirimu apa adanya dengan segala kelebihan dan kekuranganmu.

Berbagi dengan Orang Lain

Bicaralah dengan orang yang kamu percaya tentang perasaanmu, seperti teman, keluarga, mentor, atau terapis. Berbagi dapat membantumu merasa lebih baik dan mendapatkan dukungan.

Rayakan Keberhasilanmu

Jangan lupa untuk merayakan pencapaianmu, sekecil apa pun itu. Hal ini dapat membantumu membangun kepercayaan diri dan memperkuat keyakinanmu pada kemampuanmu.

Cari Bantuan Profesional

Jika impostor syndrome sangat mengganggu hidupmu, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau terapis.

Ingatlah, kamu tidak sendirian dan kamu mampu mengatasi impostor syndrome. Dengan strategi yang tepat, kamu dapat membangun kepercayaan diri dan mencapai kesuksesan dalam karirmu.