Skip to content
Home » Menulis, Salah Satu Sarana Self-Healing yang Ampuh

Menulis, Salah Satu Sarana Self-Healing yang Ampuh

Seorang wanita sedang berpose

Sejatinya menulis merupakan salah satu kegiatan yang bermanfaat untuk kita. Menulis bisa menjadi salah satu sarana self-healing. Sebab, saat menulis kamu akan mengeksplorasi perasaanmu. Kamu akan mengungkapkan apa yang terpendam di dalam pikiranmu.

Bisa dibilang, menulis itu seperti sedang berbicara dengan diri sendiri. Saat di otak terasa sangat “ramai”, menulis jadi salah satu untuk mengurangi keramaian tersebut.

Menulis Dapat Menyembuhkan

BJ Habibie
Habibie, salah satu tokoh yang sembuh karena menulis. Photo by Campuspedia

Ada kalanya, kamu merasa sulit mengungkapkan sesuatu secara lisan. Terkadang malah cenderung menyimpan energi-energi negatif di dalam diri. Namun, saat mencoba untuk menuangkannya dalam tulisan, secara tidak langsung kondisi itu malah dapat “menyembuhkan”.

Dilansir dari alodokter.com, menulis dapat meredakan stres, memecahkan masalah dengan lebih baik, menuangkan perasaan sesuai keinginan, memperbaiki suasana hati, dan meningkatkan daya ingat.

Kondisi itu selaras dengan jurnal yang berjudul “Pengaruh Expressive Writing Therapy Terhadap Penurunan Depresi, Cemas, dan Stres pada Remaja” karya Sunarko, dkk (2018).

Menurut penelitian itu, expressive writing therapy atau terapi yang menggunakan aktivitas menulis dapat berpengaruh terhadap penurunan depresi,cemas, dan stres pada remaja di panti rehabitilasi sosial PSMP Antasena Magelang.

Selain itu, ada contoh yang membuktikan juga bahwa menulis itu dapat menyembuhkan. Contohnya adalah saat mantan presiden Indonesia, almarhum BJ Habibie mengalami psikomatik malignant atau kondisi yang muncul akibat stres, kuatir, dan cemas berlebihan. Saat itu, beliau mengalami tersebut karena ditinggal oleh istrinya, almarhumah Hasri Aunin Besari.

Dokter yang saat itu menanganinya memberikan 4 pilihan untuk menanggulangi “penyakit” tersebut. Yang pertama, dirawat di rumah sakit, kedua tinggal di rumah dengan pengawasan dokter, ketiga curhat ke orang terdekat, dan terakhir menyelesaikan sendiri.

Pak Habibie memilih untuk menyelesaikan sendiri dengan cara menulis. Beliau saat itu menuliskan kisah romansa yang dialaminya dengan ibu Ainun. Hal ini tentu bukanlah sesuatu yang mudah. Perasaan beliau campur aduk dan pasang surut.

Hingga pada akhirnya, beliau bisa melewati masa-masa itu dan berhasilkan menghasilkan karya buku “Habibie-Ainun”. Dengan karya tersebut, beliau mencurahkan segala perasaannya. Dan terbukti, hal itu sangat ampuh.

5 Tips Menulis yang Ampuh untuk Self-Healing

Nah setelah membaca contoh di atas, kamu mungkin akan terinspirasi untuk menulis dikala stres. Tak perlu bingung untuk memulainya. Sebab kamu tidak harus membuat karya tulisan yang bagus.

Biar makin mudah, berikut 5 tips menulis yang bisa dilakukan agar kamu bisa self-healing:

1. Tulis di mana saja dan kapan saja

Saat merasa tidak baik-baik saja dan butuh pelampiasan, kamu bisa menuangkan perasaanmu tersebut ke dalam tulisan. Tuangkan di manapun, misal coret-coret di kertas, atau jika tidak mau ribet bisa langsung ketik di HP milikmu.

2. Gunakan bahasa yang sederhana

Tulis perasaanmu tersebut menggunakan bahasa yang sederhana saja. Namun, kalau memang kamu suka merangkai kata-kata yang puitis, itu juga tidak apa. Sebab, menulis sebagai sarana self-healing ini tidak mengharuskanmu menggunakan bahasa tertentu. Malah, kamu bisa menulis seperti kamu sedang curhat dengan temanmu.

3. Tulis apa yang ingin ditulis

Tuangkan saja apa yang ada dipikiranmu. Kamu tidak dituntut untuk menjaga perasaan, memerhatikan aturan, atau membatasi jumlah tulisan. Tulis saja apa yang ingin ditulis. Anggap saja tempatmu menulis itu adalah sahabat yang jadi tempat untuk curhat.

4. Tak perlu memikirkan aturan menulis

Saat ingin menulis untuk self-healing, lupakanlah aturan-aturan menulis. Kamu tidak perlu memikirkan tanda baca, huruf kapital, dan lain-lain. Yang terpenting, utamakan untuk menuangkan perasaanmu saat menulis.

5. Tulis sampai merasa lega

Saat mulai menulis untuk self-healing, tulislah sampai kamu merasa lega. Tulis sebanyak-banyaknya, semaumu sampai kamu merasa “plong”. Sebab, media menulismu pasti akan dengan senang hati menampung semua keluh kesahmu.

Demikianlah penjelasan mengenai menulis dapat menjadi sarana self-healing. Sebenarnya, kunci utama agar menulis menjadi sarana self-healing adalah dengan jujur kepada diri sendiri. Jangan pernah berbohong dan menyangkal perasaanmu sendiri.

Jadi, untuk teman-teman yang sedang mengalami depresi atau “jatuh”, menulis bisa jadi salah satu terapi yang bisa kamu pilih. Tulis apapun itu yang kamu mau. Curahkan perasaanmu ke dalam tulisan tersebut.

Semoga, dengan menulis dapat membantumu.

Leave a Reply